Sabtu, 17 April 2021

Embara

 

Embara.

 

Kehidupan adalah hari ini. Bukan kemarin ataupun besok.

Dari satu titik ke  tujuan berikutnya.

Mungkin seperti itulah kita hadir. Sebentar saja lalu pergi.

Bukan lupa. Kita selalu ingat.

Hanya saja perjalanan ini belum bertemu perhentian yang dicari.

 

Milik kitakah tinggal itu? Tidak. Bukan. Kita adalah langkah yang ingin terus mencari arah. Berhenti bukanlah tujuan.

Persinggahan mungkin terjadi, melahirkan kenangan, menyisakan bab-bab yang tak selesai.

Lalu, jika menguap dan habis hanya akan meninggalkan nama, lantas berapa lamakah sebuah nama itu diingat? Apakah selamanya? Ataukah ingatan selalu berganti setiap saat? Diganti dengan kenangan berikutnya.

 

Percayalah, suatu saat kita akan menyadari. Benar, tak ada yang abadi. Segala yang berwujud, lihat, uban sudah satu-satu, kulit akan keriput.

Yang tak berwujud pun tidak selamanya. Kenangan tak selamanya tinggal. Rasa suka hanya sebentar, lalu menguap pergi. Begitu pun luka, hanya mampir, lalu berganti.

 

Kehidupan adalah hari ini. Bukan kemarin ataupun besok.

Yang abadi hanyalah HARAPAN. Seperti jiwa dan raga yang tak terpisah. Pemantik yang selalu kita bawa ke mana pun langkah menuju.

Biar saja, perjalanan menemukan seperti nilai yang tak berhingga. Seolah tak ada ujungnya.

 

Kehidupan adalah hari ini. Bukan kemarin ataupun besok.

Harapan akan menuntun tujuan untuk menemukan dirinya sendiri. Menuntun arti menemukan bagian yang hilang.

 

 

God Bless You,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Resensi Novel Bekisar Merah

  Perempuan dalam Kungkungan Kenyataan Judul                            : Bekisar Merah Penulis                         : Ahmad Tohari...