Minggu, 14 Oktober 2018

Biografi Karier Sang Idola, Dee Lestari



Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee adalah seorang penyanyi dan penulis.
Lahir di Bandung pada tanggal 20 Januari 1976 dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian (alm).
Dewi Lestari dengan nama pena Dee Lestari adalah anak ke-empat dari lima bersaudara. Tiga saudara perempuannya juga berkelut dalam dunia seni.
Saudara perempuannya yang tertua Key Mangunsong adalah seorang sutradara dan penulis skenario.
Kakak perempuannya yang ke-dua Imelda Rosalin adalah seorang pianis dan penyanyi jazz.
Adik perempuannya Arina Ephipania adalah seorang penyanyi dan merupakan vocalis band Mocca.

Menghabiskan masa-masa sekolahnya di Bandung, Dee Lestari bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung, SMPN 2 Bandung, SMAN 2 Bandung dan lulus sebagai Sarjana Ilmu Politik dari FISIP UNPAR (Universitas Parahyangan)  Bandung jurusan Hubungan Internasional.

Awal dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu ketika bergabung dalam grup RSD (Rida Sita Dewi). Kemudian terus bekerja sama dengan beberapa penyanyi Indonesia lainnya, seperti Java Jive, Emerald, Padhyangan Project, Project Pop, Harvey Malaiholo, dan Chrisye.

Disela kesibukannya berkarya menghasilkan beberapa album lagu, Dee Lestari juga bergelut dalam dunia kepenulisan.
Menulis adalah hobinya. Sejak kecil ia sudah banyak mengikuti lomba menulis dan sering mengirimkan karyanya ke penerbit, sering gagal bahkan sempat putus asa ia akhirnya diam-diam menulis dan hanya menunjukkan tulisannya pada orang-orang terdekatnya saja.
Selama kuliah pun Dee Lestari terus menulis buku, diantaranya Perahu Kertas, Rico De Coro dan Filosofi Kopi.

Banyak buku yang ia hasilkan. Pada Januari 2001 di ulang tahunnya yang ke-25 setelah setahun menulis, akhirnya terbitlah Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (KPBJ) dan menembus buku terlaris dalam waktu singkat, tujuh ribu buku dalam waktu dua minggu.
Setelah KPBJ terbit, Dee Lestari semakin semangat menulis. Akhirnya Supernova ke-dua : Akar terbit di tahun 2002, Supernova: Petir 2004. setelah itu di tahun 2005 Dee Lestari menerbutkan buku antologinya, Filosofi Kopi yang berisi kumpulan karyanya selama sepuluh tahun dari 1995-2005.
Pada tahun 2008, ia merilis buku yang telah ia tulis sejak 1996 dan ditulis ulang yakni Perahu Kertas.

Di tahun 2009, Rectoverso hadir. Sebelas cerpen bersanding mesra dengan sebelas lagu. Gabungan karya sastra-musik pertama di Indonesia.
Karya berikutnya di tahub 2011 adalah Madre, buku kumpulan tiga belas cerpen dan puisi.

Setelah delapan tahun tenang, Supernova akhirnya kembali hadir. Pada tahun 2012, Supernova Partikel akhirnya terbit, memuaskan kembali penantian pembaca.
Disusul Supernova: Gelombang di tahun 2014 dan penutup serial Supernova episode enam : Inteligensi Embun Pagi (IEP) di tahun 2016.
Dua tahun kemudian di tahun 2018, ia kembali menerbitkan buku terbarunya Aroma Karsa, yang saat pre order saja sudah habis 10.000 buku. Itu sebelum di sebarkan di toko-toko buku konvensional.

#TantanganODOP5
#onedayonepost
#odopbatch6
#nonfiksi


4 komentar:

Resensi Novel Bekisar Merah

  Perempuan dalam Kungkungan Kenyataan Judul                            : Bekisar Merah Penulis                         : Ahmad Tohari...